Monday, May 13, 2013

“Hidup jangan sedatar orang-orang biasa”


Kenapa kamu harus bersusah payah, bukankah bermain di pantai akan lebih menyenangkan?
“entahlah”
Kenapa kamu harus menahan rasa sakitmu, bukankah itu membuatmu lebih terluka?
“entahlah”
Kenapa kamu terus bertahan dengan teriakan dan cemoohan, bukankah itu cukup menyayat perasaanmu?
“entahlah”
Kenapa kamu terus mengangkatnya, sedangkan kamu tahu itu berat untuk kepalamu?
“entahlah”
Kenapa kamu harus tidur dengan alas ala kadarnya, akankah kasur kamarmu lebih nyaman untuk beristirahat?
“entahlah”
Kenapa kamu harus pergi ke suatu tempat yang jauh, bukankah menonton serial TV di rumah lebih menghibur?
“entahlah”
Kenapa kamu harus merelakan banyak waktu hanya untuk sebuah penghargaan?
Lalu dia tersenyum dan berkata “Suatu saat nanti apa yang kulakukan tak akan ada yang sia-sia. Aku hanya belajar, ini waktu yang tepat. Suatu saat nanti aku akan sulit menemukan momen-momen seperti ini”

Ketika sudah saatnya nanti, masing-masing dari kita akan menemukan kebahagiaannya sendiri. Setiapnya akan merindukan masa itu. Masa dimana tangan terasa letih, telinga terasa panas, kepala yang tertahan beban dan masa dimana kita selalu tertawa dan berbagi bersama. Ya, pasti akan merindukannya.
       
         “Hidup jangan sedatar orang-orang biasa”