Berawal dari
ajakan anak Palapsi di bawah tangga gedung K Fakultas Psikologi yang bernama Hanif.
“eh,ikut fun siung yuk!” kapan? “Minggu depan” (dengan logat bahasa jawa).
Tanpa banyak mikir,langsung saja aku ikut daftar karena sudah lama juga aku
ngga ikut acara yang berhubungan dengan alam. Ehehe.
Langsung saja
pada tanggal 06/10/2011 aku datang ke sekret Palapsi jam 6 sore untuk
melaksanakan technical meeting fun
siung. Baru sampai di sekret aku langsung bertanya dengan salah satu mas mas
yang berkumpul di depan sekret. “TM nya dimana mas?” “oh.. disana” sambil
menunjuk tempat yang biasa disebut anak - anak psikologi dengan sebutan kandang
kuda (padahal fakultas psikologi ngga
punya kuda hahaha). Sampai di kandang
kuda langsung saja teman - teman dari Palapsi menyapa dan mengajak kenalan.
Acara TM belum dimulai. “mau nyoba
border-an ngga?” tanya salah satu teman Palapsi kepadaku. Langsung saja aku
meng-iyakan pertanyaan tadi. Dengan sedikit pemanasan, didampingi oleh teman -
teman Palapsi yang tanpa merasa dirinya lebih hebat, mengajari berbagai tekhnik
memanjat yang menurutku susah - susah gampang. Setelah kurang lebih setengah jam dan tangan terasa mulai pegal,
latihan border dihentikan dan acara
TM dimulai. Di tempat yang sama, tanpa rasa sungkan, jaim ataupun sombong, teman
- teman Palapsi mengajakku kenalan dibarengi dengan canda tawa ga jelas. Technical meeting dimulai. Pada
akhirnya, aku ditunjuk sebagai koor kelompok yang beranggotakan Pai, Ili,mas Gerry,
mbak Dian, dan the biggest Fajar (maklum,badannya segede jin botol hahaha).
Kami berkumpul membahas menu yang akan dilombakan saat acara fun siung. Selesai
berunding, menu yang kami pilih adalah terong balado dan soto. Setelah bertukar
nomor untuk mempermudah koordinasi, aku langsung pulang karena badan mulai
terasa lelah.
Pemberangkatan (sekret Palapsi)
08/10/2011
Packing beres,siap
meluncur ke kampus dengan membawa tas carrier ukuran sedang berisi perlengkapan
pribadi dan perlengkapan kelompok. Sampai di kampus, sekret masih sepi. Hanya
ada beberapa teman yang sedang mempersiapkan barang bawaannya. Maklum, jam
masih menunjukkan pukul 07.30 sedangkan pemberangkatan pukul 10.00. Aku datang
lebih cepat karena memang sudah janjian dengan Ili belanja sayur dan bahan
bahan lain untuk keperluan kelompok ke pasar. Setelah menunggu sebentar di
sekret, Ili datang dan beberapa menit kemudian kami langsung berangkat ke pasar
daerah gejayan yang saya sendiri kurang tahu apa nama pasar tersebut karena
baru pertama kesana.
Sampai di
pasar, tanpa basa - basi Ili langsung menanyakan bahan apa saja yang kita
butuhkan. Kemudian mencari penjual bahan - bahan tersebut. Dengan modal
Rp.24.000,00 akhirnya kami bisa membeli belanjaan sesuai rencana dan kembali ke
kampus. Alhamdulillah yah..
Setelah sampai
di sekret, aku langsung menata ulang bawaan dan memasukkan belanjaan kedalam
tas carrier. “Yap,beres!”. Tinggal
menunggu pemberangkatan. Sekitar pukul 10.00 lebih, teman - teman sudah
berkumpul dan bersiap. Sebelum berangkat, didakan breefing dilanjutkan
menyanyikan lagu Palapsi. Aku mendapat urutan kendaraan ke-6 berboncengan
dengan mbak Justin. Semua sudah siap dan berangkaaaat!
Pantai Siung 08/10/2011 pukul 13.00
Kloter pemberangkatan
pertama sudah sampai di pantai Siung. Keadaan cukup panas, beberapa teman
terlihat lelah karena perjalanan yang cukup jauh,memakan waktu kurang lebih 2
jam. Sekitar setengah jam kemudian, rombongan kloter kedua sampai. Ada yang
tiduran, ada yang berkumpul di warung karena sudah kelaparan (termasuk aku).
Sambil menyantap mie goreng, kami bercanda satu sama lain. Setelah perut
terisi, kami langsung bermain di tepian pantai. Ada yang duduk meratapi
statusnya yang masih jomblo ditemani angin yang bertiup cukup kencang,ada yang
bermain bola, ada juga yang berfoto ria dengan segala ekspresi kegembiraan.
Panas matahari
mulai redup, semua teman cowok ramai - ramai bermain sepak bola. Sepak bola
tanpa aturan. Jumlah pemain tidak imbang, main keroyok, tumpang tindih ga
karuan. Tapi, semua bermain penuh dengan keceriaan. Yang penting hepiii! Hahaha
Pukul 16.30
semua berkumpul di tepi pantai. Bermain game dan menentukan yel – yel kelompok
masing – masing. Salah satu game yang cukup seru adalah titanic. Game yang satu ini membuat peserta kalang kabut mencari
kelompok yang jumlahnya harus sesuai instruksi pembawa acara. Hari mulai senja.
Game selesai. Aku dan teman - teman berjalan ke salah satu tebing di pinggiran
pantai untuk melihat sunset (padahal sudah telat). Sampai diatas tebing, untuk
mengganti kegagalan melihat sunset, kami berfoto sejenak sebelum kembali ke
camp.
Balado terong + bakwan goreng pukul
18.00
Waktunya masak
memasak ala master chef. Hahaha. Semua bahan dan peralatan memasak dikeluarkan
dari persembunyian. Kemudian mencari tempat yang cukup nyaman untuk memasak.
Menu makan malam kali ini adalah balado terong + bakwan goreng spesial. Hehehe. Kelompok kami mulai berbagi
tugas. Aku,Ili dan mbak Dian memotong terong dan menyisir jagung muda. Mas
Gerry memasak air dan Pai menjaga lilin untuk penerangan sambil membantu yang
lain. Jin botol (Fajar) belum juga keluar dari botol, katanya ijin berangkat
nyusul sore hari dari kampus. Terong dan jagung sudah selesai diiris. Tanganku
dengan penuh rasa lapar mengambil sedikit demi sedikit potongan jagung mentah
untuk mengganjal perut. Manis rek..! Aku ketagihan lalu mengambil tongkol jagung
yang sudah disisir. Berharap masih ada biji jagung yang tertempel untuk
dimakan.
Sambil membuat
adonan untuk bakwan, semua mencoba rasa jagung mentah yang memang rasanya enak
dan legit. Teringat kalau beras kelompok dibawa Fajar dan sampai saat itu dia
belum datang. Akhirnya kami ngutang beras
ke kelompok lain dengan perjanjian akan dikembalikan saat Fajar sudah datang.
Beras sudah didapat, mas Gerry mulai mempersiapkan untuk menanak nasi. Setelah
nasi matang, dilanjutkan menggoreng terong tanpa bumbu. Terong selesai
digoreng, lanjut menggoreng bakwan. Sreeeng
sreeeng, dan gosong. Mungkin api terlalu besar ya. Mbak Dian mencoba
menggoreng lagi. Hasil cukup memuaskan meski
ga cumlaude. Halaaaah. Aroma bakwan mengundang kelompok lain untuk datang dan
mencicipi. Tanpa marah dan terusik dengan kelompok lain, kami saling berbagi
makanan. Kebersamaan khas pecinta alam inilah yang aku suka. Semua sama tanpa
ada perbedaan.
Akhirnya Fajar
tiba. Tepat saat makanan hampir selesai dimasak. Bakwan sudah siap, lanjut
dengan terong balado. Bumbu balado resep rahasia ala mbak Dian mulai ditumis.
Terong goreng dimasukkan, dibolak – balik sampai bumbu meresap sempurna. Ili
mulai menyiapkan wadah. Menata nasi, bakwan dan balado terong untuk dilombakan.
Yang lain menata di piring untuk makan bersama. Kami makan malam bersama.
Api unggun pukul 22.00
Semua
berkumpul mengelilingi api untuk menghangatkan diri. Udara memang mulai dingin
saat itu. Acara api unggun diawali dengan yel – yel dari tiap kelompok untuk
dilombakan. Setelah yel – yel, lanjut dengan game. Kali ini game bernama
kelinci – kelincian. Game yang mendapat protes dari semuanya karena model permainannya
sama saja dengan titanic, hanya berbeda namanya. Hahaha
Kelinci sudah
tamat, kemudian ganti dengan game meneruskan lirik. Kami dibagi menjadi tiga
kelompok. Tiap kelompok harus meneruskan penggalan lirik lagu dengan menyanyikan
lagu lain. Awalnya tiap kelompok menyanyikan lagu sesuai lagu aslinya. Lama
kelamaan semakin ngelantur, ada yang ganti lirik sesukanya, ada yang berubah
genre jadi campursari, pokoknya ga jelas. Hahaha
Semuanya tidak
mempermasalahkan itu, kembali lagi “yang penting hepiii!”. Semua acara yang
berlalu memang penuh tawa dan kegembiraan. Malam semakin larut, saatnya
berisitrahat. Ada yang tidur di camp, ada yang tidur di sekitar api unggun. Aku
memilih untuk tidur di sekitar api unggun, menggunakan sleeping bag sebagai
alasnya. Suara ombak, irama gitar dan lantunan lagu yang dinyanyikan bersama - sama
menemani tidurku. Blesssss
Minggu pagi 09/10/2011
Wajah masih
kusut khas bangun tidur, aku dan teman sekelompok mempersiapkan bahan untuk
memasak. Menu kala itu adalah soto + tempe goreng. Seperti sebelumnya,kami
berbagi tugas agar proses memasak cepat selesai. Setelah semua siap
dihidangkan, kami sarapan bersama. “tempenya enak banget” batinku. Mengalahkan
tempe goreng yang ada di burjo seluruh penjuru Yogjakarta.”kriukkk” hahahaha
Rock Climbing!!! Pukul 09.00
Jujur, ini
adalah momen yang paling saya tunggu. Panjat tebing..!! Saya belum pernah
sekalipun memanjat tebing. Karena itulah saya sangat tertarik. Climb area terletak tidak begitu jauh
dari camp. Setelah sampai, aku dan teman - teman langsung pemanasan. Usai
pemanasan, kami mulai memasang webbing. Satu
persatu mulai memanjat. Ada 3 jalur yang disediakan. “ayo cepet nyobain ka!” ujar
teman - teman Palapsi. “yohaa” sambil menunggu ada jalur yang tidak dipakai.
Saatnya tiba! Dalam hati seneng ga karuan. Dengan beberapa pengarahan dari teman
- teman Palapsi yang sekali lagi berbagi ilmu tanpa merasa mereka lebih bisa,
membuat saya siap untuk memanjat! Bismillah. “Lets rock!”. Kaki dan tangan mulai bergerak mencari point yang pas
dan terus memanjat. Akhirnya, jalur pertama sukses sampai puncak. Tak lupa
difoto dulu. Hehehehe. Sampai
dipuncak aku mencoba untuk climb down.
Alhamdulillah turun dengan sukses.
Jalur 2,
sesuai perkiraan jalur ini lebih susah. Saat coba memanjat, baru sampai tengah aku
sudah jatuh. Terus mencoba tapi masih belum bisa sampai ujung atas. Sepertinya
harus lebih banyak latihan. Aku beristirahat sejenak karena badan mulai lelah. Setelah
itu aku kembali mencoba dan mencoba. Maklum, panjat tebing seperti ini jarang -
jarang saya bisa mengikutinya.
Istirahat dan persiapan pulang pukul
12.30
Kami diberi
waktu untuk istirahat sebelum perjalanan pulang. Ada yang menggunakan waktu
istirahat untuk tidur, ada yang bermain air di pantai,dll. Saya masih di tempat
panjat tebing. Mengamati bagaimana proses cleaning
dan bertanya nama beberapa alat yang digunakan untuk memanjat. Setelah
proses cleaning selesai, kami kembali
ke camp untuk packing. Sekitar pukul
15.00 lebih, kami beranjak meninggalkan pantai Siung dan kembali ke kampus.
Sekret Palapsi pukul 17.00
Kloter pertama
sampai. Saya langsung mencari kursi
panjang dan tidur. Saat kloter kedua sampai, saya terbangun dan membantu cuci
alat (culat). Semua bergotong – royong membersihkan alat bekas dipakai saat fun
Siung seperti matras, carmantel, carabiner, omega, dll. Masih dengan suasana
kegembiraan, semua bercanda satu sama lain untuk mengusir kelelahan. Beberapa
menit kemudian saya pamit pulang.
Benar – benar
pengalaman yang seru!
Dari sini aku belajar banyak hal. Mulai dari kerendahan hati, kebersamaan,
gotong – royong, saling berbagi dan juga menghargai alat. Pada akhirnya saya merasa ”sepertinya dunia saya tidak jauh-jauh dari
kepecinta alaman”.