Tuesday, September 4, 2012

Rasa dalam kata


Berlari aku terjatuh
Berjalan aku tertatih
Berdiri aku tak seimbang

Melihat aku minitik
Mendengar aku terbising
Menyentuh aku terluka

Mendekat aku terlempar
Menjauh aku tersayat

Berkhayal aku tersenyum
Bermimpi aku bahagia

Terbangun, lalu ku berdiri
Goyah tak seimbang. Lalu terdiam.
Lantas?

Kucari mimpi itu, terus berjalan terus berlari.
Meski tertatih, meski terjatuh entah kesekian.
Menemukan sosok nyata dirinya yg kulihat dalam mimpi.
Kutemukan.
Lantas?

Kuhampiri, seperti bayang semu namun indah nyata. Berdiri aku dihadapan.
Terhempas
Tertindas
Terulang
Lantas?

Diam, termenung, menatap, bertahan.
Demi bersama
Untuk bahagia.

Cukup panjang untuk menemukan
Kenyataan


Teriakan yang tak satupun mengerti 
akupun begitu.
terdiam dalam kenyataan.
mencoba menumpahkan rasa dalam kata.
cukup aku sendiri yang tahu.

tertawa mungkin bagi mereka
cerita konyol tentang daya seorang manusia
seharusnya dapat pergi dan berpaling namun tak sanggup
bukan karna tak mampu, tapi rasa apa ini
rasa yang terus ada sampai saat ini. 

semakin merendah, mengemis, terkikis
bukan untuk harap belas kasihan
namun agar tau apa itu kesungguhan

tahu, pura pura tak melihat 
menganggap ini lelucon
seorang aku
kehilangan aku 

lucu mungkin baginya
dianggap keledai 
mengapa aku.

pahit bisa hilang dengan manis
benci bisa hilang dengan cinta
sebaliknya.
yang kulakukan dulu untuk merubah rasa

kini, entah akan terulang lagi.
namun sampai saat ini rasaku belum berubah.
dan kau tau itu.