Aku membaca keadaan ini sebagai ironi. Di saat aku memperjuangkan sebuah mimpi dimana di dalamnya aku juga memperjuangkan mimpinya, untuk memberangkatkannya, dengan semua waktu yang aku curahkan setiap harinya. Tapi ya sudahlah, mungkin pengorbanan. Sampai saat ini saya terus berfikir, kenapa sampai begitu tega menghianati komitmen, untuk sebuah kepalsuan yang akhirnya terkuak. Ikhlas memang pilihan yang terbaik. Saya tidak akan mundur begitu saja. Saya tidak akan hancur begitu saja. Saya akan terus memperjuangkan mimpi ini, mimpi saya, mimpi organisasi, dan mimpi kita semua.
6/3/14
Tigaperempat
sekedar kumpulan kata - kata dari perkataan dan perasaan
Thursday, March 6, 2014
Wednesday, December 4, 2013
rekan
Ada salah
satu alasan mengapa manusia dianugerahi dua mata
Agar dapat
melihat masalah tidak hanya dari satu sudut pandang
Dan ketika
satu mataku tertutup seperti saat ini
Aku perlu seseorang
yang senantiasa memegang dan menunjukkan jalan
Seorang rekan,
yang mungkin kini dia sudah larut dalam dunianya sendiri.
Monday, May 13, 2013
“Hidup jangan sedatar orang-orang biasa”
Kenapa kamu
harus bersusah payah, bukankah bermain di pantai akan lebih menyenangkan?
“entahlah”
Kenapa kamu
harus menahan rasa sakitmu, bukankah itu membuatmu lebih terluka?
“entahlah”
Kenapa kamu
terus bertahan dengan teriakan dan cemoohan, bukankah itu cukup menyayat
perasaanmu?
“entahlah”
Kenapa kamu
terus mengangkatnya, sedangkan kamu tahu itu berat untuk kepalamu?
“entahlah”
Kenapa kamu
harus tidur dengan alas ala kadarnya, akankah kasur kamarmu lebih nyaman untuk
beristirahat?
“entahlah”
Kenapa kamu
harus pergi ke suatu tempat yang jauh, bukankah menonton serial TV di rumah
lebih menghibur?
“entahlah”
Kenapa kamu
harus merelakan banyak waktu hanya untuk sebuah penghargaan?
Lalu dia
tersenyum dan berkata “Suatu saat nanti apa yang kulakukan tak akan ada yang sia-sia.
Aku hanya belajar, ini waktu yang tepat. Suatu saat nanti aku akan sulit menemukan
momen-momen seperti ini”
Ketika sudah saatnya nanti, masing-masing dari kita akan menemukan kebahagiaannya sendiri. Setiapnya akan merindukan masa itu. Masa dimana tangan terasa letih, telinga terasa panas, kepala yang tertahan beban dan masa dimana kita selalu tertawa dan berbagi bersama. Ya, pasti akan merindukannya.
“Hidup jangan sedatar orang-orang biasa”
Wednesday, February 6, 2013
lalu, "pecinta" atau "penikmat" alam?
Hai,
adakah yang banyak mengetahui dampak pemanasan global? Yang (katanya) di masa
depan bumi akan semakin panas, es di kutub mencair, air laut meninggi dan pulau
- pulau semakin tenggelam. Siapa yang tidak tahu penyebabnya. Ceritanya, di
masa kini banyak limbah pabrik yang tidak ramah lingkungan, polusi kendaraan
dimana-mana, penebangan hutan secara liar dan masih banyak lagi penyebab lain. What’s next?
Sudah
banyak orang yang menyebarkan isu mengenai bumi di masa datang. Dari penelitian
yang beredar sih sepertinya mengerikan. Lalu manusia mulai melakukan sesuatu. Ada
yang menyebarkan notes (termasuk penulis),
mengikuti seminar Go Green dan juga
merayakan “hari bumi” dengan mematikan lampu. Tapi apakah kamu yakin bumi
dilahirkan pada tanggal itu? Apa bumi hanya diperhatikan satu hari dalam
setahun? Tak seimbang pastinya dengan eksploitasi yang dilakukan manusia.
Selalu ada manusia dengan mental baik dan buruk. Tak bisa dipungkiri ada yang
menjadi penghancur dan pemelihara. Coba kita amati apa yang kita lakukan setiap
hari.
“Dimana
kamu sering membuang sampah?”
“Siapa yang
menyalakan lampu rumah dan sering lupa mematikannya?”
“Berapa
tanaman yang pernah kamu tanam?
Ingatkah
saat masih bayi kita selalu diberi susu dan makanan bernutrisi? Kita tidak tahu
apa fungsinya saat itu. Setelah dewasa bayi itu mulai berfikir dan mengerti
kenapa dulu diberi susu dan makanan bernutrisi. Bayangkan jika saat bayi kita
diberi rokok dan secangkir kopi.
Tak
perlu memikirkan bumi, pikirkan saja lingkungan sekitar kita. Benarkah yang
kita lakukan kepadanya?
Tanggal 27 Januari lalu, ada
contoh kecil dari sebuah organisasi pecinta alam SMA di Madiun. KICITA (Kita
Cinta Alam), nama yang unik untuk sebuah organisasi pecinta alam. Beberapa
tahun terakhir mereka melakukan penanaman pohon di hutan gundul di kawasan
Madiun. Tak seberapa memang jumlah orang yang mengikuti. Hanya puluhan anak SMA
serta siswa SMP perwakilan sekolah masing – masing. Mereka bekerjasama dengan
KPH untuk meminta bibit dan pemilihan sektor tanam.
Belum
ada yang merasakan dampaknya saat ini. Tapi ingatlah ketika kau sudah tua dan
tak berenergi, apa yang kau lakukan saat muda merupakan tindakan yang tepat.
“Jangan
pikirkan kerusakan bumi akibat pemanasan global. Rawat saja lingkunganmu!”
Mungkin
itu yang ingin mereka katakan kepada manusia lain yang masih sibuk dengan angan
– angan yang terjadi di masa depan.
Salam,
Seorang
penanam yang tersenyum melihat tanamannya 5 tahun lalu tumbuh melebihi dirinya.
Sunday, February 3, 2013
ironi
Dan kini aku hamparkan lagu sendu di kerenungan
jiwa
Ketika matahari enggan menyinari bumi
Ketika bulan tak nampak di tengahnya malam.
Aku petikkan irama senyum kesedihan
Dalam bait – bait resah pembelenggu perasaan
Nada indah perajut luka
Diiringi lantunan kisah bahagia tak bermakna
Kini aku hamparkan deretan kata pengarti cinta
Terkubur dalam selimut duri tajam menusuk rasa
dalam bicara
Melodi kasih pelebur raga
Lemah tak berdaya karena cinta enggan berdusta
Aku ingin bernyanyi, tapi waktu enggan memberi
Tinggal harap bercerita tentang sendu pilu jiwa yang layu
Dan akhirnya kunyanyikan sendiri dalam hati
Untukku karena tak seorangpun mengerti.
Saturday, January 5, 2013
The beginning
Just give me a reason
To keep my heart beating
Don’t worry it’s safe right here in my arms
As the world falls apart around us
All we can do is hold on, hold on
Take my hand
And bring me back
I risk everything if it’s for you
I whisper into the night
Telling me it’s not my time and don’t give up
I’ve never stood up before this time
Demo yuzurenai mono itta kono te wo hanasanai
So stand up, stand up (Just gotta keep on running)
Wake up, wake up (Just tell me how I can)
Never give up
Kuru wa shimi hodo setsunai
Just tell me why baby
They might call me crazy
For saying I’d fight until there is no more
Fureri wo fukunda senkougankou wa kankakiteki shoudou
Blinded, I can’t see the end
So where do I begin?
Say another word, I can't hear you
The silence between us
Nanimo nai you ni utsuteru dake
I take this chance that I make you mine
Tada kakusenai mono kattate yori misekakete
So stand up, stand up (Just gotta keep on running)
Wake up, wake up (Just tell me how I can)
Never give up
Kanashimi to setsunasa
Just give me a reason
To keep my heart beating
Don’t worry it’s safe right here in my arms
Kudaketenaide saite jita kono omoi wa
So blinded I can’t see the end
Look how far we made it
The pain i can’t escape it
Kono mamajya mada owarase koto wa dekinai deshou
Nando kutabarisou demo kuchi hateyou tomo owariwanaisa
So where do I begin?
Nigirishimeta ushinawanu youni to
Te wo hirogereba koboreochisou de
Ushinau mono nado nakatta hibino dasei wo suteteĆ¢€¦kimi wo
Just tell me why baby
They might call me crazy
For saying I’d fight until there is no more
Fureri ukanda senkougankou wa kangakiteki shoudou
Blinded, I can’t see the end
Look how far we made it
The pain i can’t escape it
Kono mamajya mada owaraseru koto wa dekinai deshou
Nando kutabarisou demo kuchi hateyou tomo owariwanaisa
It finally begins..
The beginning
ONE OK ROCK
Saturday, December 22, 2012
Doaku di nadimu
Karena manusia hidup atas
pertimbangan dan pilihan. Masalalu, masa depan dan saat ini. Terkadang lupa,
saat ini dan masa depan bukan untuk masa lalu, sebaliknya. Yang dihidupkan
tidak untuk diam dan menatap kebelakang. Setiapnya diberi keberanian dan pikiran.
Ada saatnya mempertahankan, mengenang bahkan melupakan. Balik mundur lembaran
kertasmu untuk menatap dan belajar, lalu balik kembali dan isi lembaran kosong
masa depanmu. Dimensi waktu selalu maju. Lihatlah, laluilah. Tak ada yang
sama tentang persepsi, intuisi, hati. Aku diam karena mendengar, memperhatikan.
Diam karena keikhlasan. Jika cinta ini terus tumbuh, tumbuhlah dalam
keikhlasan. Dewasa itu berusaha dan menerima. Mengerti dan berbagi. Tak hanya
disaat senang ataupun sedih. Tapi disaat datar sekalipun. Yang menurutku benar
belum tentu benar dimata orang lain, begitu pula yang menurutku salah belum
tentu salah dimata orang lain. jika aku dianggap benar atau salah, biarlah.
Semua punya hak atas persepsi, dan belum tentu. Pilihan. Yang diambil dengan
persepsi masing - masing, dan belum tentu. Semoga pilihan membawa pada sekarang
dan masa depan, bukan masa lalu. Karena yang telah kita ketahui tak cukup untuk
mewakili. Tersenyumlah, tapi tidak dengan keangkuhan dan kesombongan. Diatas
langit masih ada langit. Meski diatasnya tak terlihat, itulah langit yang lebih
indah. Mengarungi samudra tak berarti menaklukannya, melewati jeram tak berarti
mampu sepenuhnya. Bersyukur. Telah melalui sendiri. Terus bersyukur, sebab kita
tak tahu kalau ada samudra yang lebih luas, ada jeram yang lebih mematikan yang
tanpa diketahui telah ada yang bisa melewatinya. Syukur.
Cinta selalu membawa pada
bahagia, aku merasakan. Pencipta mengerti, merencanakan dan pasti akan memberi
jawaban. Tawaku, laraku, sayangku. Ya, cinta dalam keikhlasan. Hati telah membagi ruang untukku dan untuknya. Allah selalu memberi jalan yang terbaik. Dan apapun nanti jalan yang dituju,
aku selalu mendoakan semoga itu jalan yang terbaik untuknya. Untuk yang telah
mendoakanku. Doaku di nadimu.
Thursday, December 13, 2012
hangat, terang dan rapuh
Tatapan
yang hanya tertuju pada satu titik semu. Ibarat manusia jaman dahulu yang hidup
di mulut goa. Mereka menatap api yang menyala, membelakangi dunia luar dibalik
matanya. Hanya terpusat pada cahaya api yang hangat, terang dan rapuh. Mereka
enggan berbalik dan menatap dunia luas. Enggan atau takut? Entahlah.
Seutas
perumpamaan.
Ketika
seseorang dengan rasa dan logika menganggap sesuatu adalah benar baginya tanpa
melihat sisi lain. Melihat dengan perspektif berlebih tentang apa dan
bagaimana. Hitam dimatanya pun terlihat putih, hijau dimatanya pun telihat
putih. Kenapa? Karena tak tahu kalau dunia tak sekecil dibayangannya. Tak tahu
kalau ada deburan ombak di tepian pantai, tak perduli ada bintang dan bulan
bersinar, tak pernah melihat matahari terbit dan tenggelam dari puncak gunung,
tak melihat indahnya dunia. Kenapa? Karena dirinya hanya melihat api yang
hangat, terang dan rapuh. Rapuh, dan akan benar benar rapuh hingga saat api
yang dirasa terang dan hangat ternyata tinggal abu
Monday, October 15, 2012
1
Terimakasih untuk menghilangkan kebodohanku
Terimakasih untuk memegangku dalam ambang batas
keterpurukanku
Terimakasih untuk sinar terang dalam langkah
gelap hari-hariku
Terimakasih karena raga dan logika kembali menemani
Semua pasti terjadi dan berlalu
Dan Tuhan selalu memberikan jalan untuk sebuah
kebenaran
Untuk sebuah kejujuran dan ketulusan
Atas nama cinta dan perbuatan
Terlalu lama menatap kebelakang
Hingga melupakan hidup tak akan kembali dan
berbalik
Terimakasih untuk
membuatku memahami
Apa itu arti cinta dan kasih sayang
Disetiap langkah penuh harap
Malaikat kecil menemani untuk sisa hidup kini dan
nanti
Dalam ketulusan berwujud kebahagiaan maupun kesedihan
Dalam hari – hari di setiap kebersamaan
Semoga Tuhan selalu mengiringi langkahku dalam
jalan kebaikan.
Tuesday, September 4, 2012
Rasa dalam kata
Berlari aku terjatuh
Berjalan aku tertatih
Berdiri aku tak seimbang
Melihat aku minitik
Mendengar aku terbising
Menyentuh aku terluka
Mendekat aku terlempar
Menjauh aku tersayat
Berkhayal aku tersenyum
Bermimpi aku bahagia
Terbangun, lalu ku berdiri
Goyah tak seimbang. Lalu terdiam.
Lantas?
Kucari mimpi itu, terus berjalan terus berlari.
Meski tertatih, meski terjatuh entah kesekian.
Menemukan sosok nyata dirinya yg kulihat dalam mimpi.
Kutemukan.
Lantas?
Kuhampiri, seperti bayang semu namun indah nyata.
Berdiri aku dihadapan.
Terhempas
Tertindas
Terulang
Lantas?
Diam, termenung, menatap, bertahan.
Demi bersama
Untuk bahagia.
Cukup panjang
untuk menemukan
Kenyataan
lucu mungkin baginya
dianggap keledai
mengapa aku.
pahit bisa hilang dengan manis
benci bisa hilang dengan cinta
sebaliknya.
yang kulakukan dulu untuk merubah rasa
kini, entah akan terulang lagi.
namun sampai saat ini rasaku belum berubah.
dan kau tau itu.
Teriakan yang tak satupun mengerti
akupun begitu.
terdiam dalam kenyataan.
mencoba menumpahkan rasa dalam kata.
cukup aku sendiri yang tahu.
tertawa mungkin bagi mereka
cerita konyol tentang daya seorang manusia
seharusnya dapat pergi dan berpaling namun tak sanggup
bukan karna tak mampu, tapi rasa apa ini
rasa yang terus ada sampai saat ini.
semakin merendah, mengemis, terkikis
bukan untuk harap belas kasihan
namun agar tau apa itu kesungguhan
tahu, pura pura tak melihat
menganggap ini lelucon
seorang aku
kehilangan aku
dianggap keledai
mengapa aku.
pahit bisa hilang dengan manis
benci bisa hilang dengan cinta
sebaliknya.
yang kulakukan dulu untuk merubah rasa
kini, entah akan terulang lagi.
namun sampai saat ini rasaku belum berubah.
dan kau tau itu.
Subscribe to:
Posts (Atom)