Monday, February 6, 2012

Fun Siung


Berawal dari ajakan anak Palapsi di bawah tangga gedung K Fakultas Psikologi yang bernama Hanif. “eh,ikut fun siung yuk!” kapan? “Minggu depan” (dengan logat bahasa jawa). Tanpa banyak mikir,langsung saja aku ikut daftar karena sudah lama juga aku ngga ikut acara yang berhubungan dengan alam. Ehehe.
Langsung saja pada tanggal 06/10/2011 aku datang ke sekret Palapsi jam 6 sore untuk melaksanakan technical meeting fun siung. Baru sampai di sekret aku langsung bertanya dengan salah satu mas mas yang berkumpul di depan sekret. “TM nya dimana mas?” “oh.. disana” sambil menunjuk tempat yang biasa disebut anak - anak psikologi dengan sebutan kandang kuda (padahal fakultas psikologi ngga punya kuda hahaha). Sampai di kandang kuda langsung saja teman - teman dari Palapsi menyapa dan mengajak kenalan. Acara TM belum dimulai. “mau nyoba border-an ngga?” tanya salah satu teman Palapsi kepadaku. Langsung saja aku meng-iyakan pertanyaan tadi. Dengan sedikit pemanasan, didampingi oleh teman - teman Palapsi yang tanpa merasa dirinya lebih hebat, mengajari berbagai tekhnik memanjat yang menurutku susah - susah gampang. Setelah kurang lebih  setengah jam dan tangan terasa mulai pegal, latihan border dihentikan dan acara TM dimulai. Di tempat yang sama, tanpa rasa sungkan, jaim ataupun sombong, teman - teman Palapsi mengajakku kenalan dibarengi dengan canda tawa ga jelas. Technical meeting dimulai. Pada akhirnya, aku ditunjuk sebagai koor kelompok yang beranggotakan Pai, Ili,mas Gerry, mbak Dian, dan the biggest Fajar (maklum,badannya segede jin botol hahaha). Kami berkumpul membahas menu yang akan dilombakan saat acara fun siung. Selesai berunding, menu yang kami pilih adalah terong balado dan soto. Setelah bertukar nomor untuk mempermudah koordinasi, aku langsung pulang karena badan mulai terasa lelah.
Pemberangkatan (sekret Palapsi) 08/10/2011
Packing beres,siap meluncur ke kampus dengan membawa tas carrier ukuran sedang berisi perlengkapan pribadi dan perlengkapan kelompok. Sampai di kampus, sekret masih sepi. Hanya ada beberapa teman yang sedang mempersiapkan barang bawaannya. Maklum, jam masih menunjukkan pukul 07.30 sedangkan pemberangkatan pukul 10.00. Aku datang lebih cepat karena memang sudah janjian dengan Ili belanja sayur dan bahan bahan lain untuk keperluan kelompok ke pasar. Setelah menunggu sebentar di sekret, Ili datang dan beberapa menit kemudian kami langsung berangkat ke pasar daerah gejayan yang saya sendiri kurang tahu apa nama pasar tersebut karena baru pertama kesana.
Sampai di pasar, tanpa basa - basi Ili langsung menanyakan bahan apa saja yang kita butuhkan. Kemudian mencari penjual bahan - bahan tersebut. Dengan modal Rp.24.000,00 akhirnya kami bisa membeli belanjaan sesuai rencana dan kembali ke kampus. Alhamdulillah yah..
Setelah sampai di sekret, aku langsung menata ulang bawaan dan memasukkan belanjaan kedalam tas carrier. “Yap,beres!”. Tinggal menunggu pemberangkatan. Sekitar pukul 10.00 lebih, teman - teman sudah berkumpul dan bersiap. Sebelum berangkat, didakan breefing dilanjutkan menyanyikan lagu Palapsi. Aku mendapat urutan kendaraan ke-6 berboncengan dengan mbak Justin. Semua sudah siap dan berangkaaaat!
Pantai Siung 08/10/2011 pukul 13.00
Kloter pemberangkatan pertama sudah sampai di pantai Siung. Keadaan cukup panas, beberapa teman terlihat lelah karena perjalanan yang cukup jauh,memakan waktu kurang lebih 2 jam. Sekitar setengah jam kemudian, rombongan kloter kedua sampai. Ada yang tiduran, ada yang berkumpul di warung karena sudah kelaparan (termasuk aku). Sambil menyantap mie goreng, kami bercanda satu sama lain. Setelah perut terisi, kami langsung bermain di tepian pantai. Ada yang duduk meratapi statusnya yang masih jomblo ditemani angin yang bertiup cukup kencang,ada yang bermain bola, ada juga yang berfoto ria dengan segala ekspresi kegembiraan.
Panas matahari mulai redup, semua teman cowok ramai - ramai bermain sepak bola. Sepak bola tanpa aturan. Jumlah pemain tidak imbang, main keroyok, tumpang tindih ga karuan. Tapi, semua bermain penuh dengan keceriaan. Yang penting hepiii! Hahaha
Pukul 16.30 semua berkumpul di tepi pantai. Bermain game dan menentukan yel – yel kelompok masing – masing. Salah satu game yang cukup seru adalah titanic. Game yang satu ini membuat peserta kalang kabut mencari kelompok yang jumlahnya harus sesuai instruksi pembawa acara. Hari mulai senja. Game selesai. Aku dan teman - teman berjalan ke salah satu tebing di pinggiran pantai untuk melihat sunset (padahal sudah telat). Sampai diatas tebing, untuk mengganti kegagalan melihat sunset, kami berfoto sejenak sebelum kembali ke camp.
Balado terong + bakwan goreng pukul 18.00
Waktunya masak memasak ala master chef. Hahaha.  Semua bahan dan peralatan memasak dikeluarkan dari persembunyian. Kemudian mencari tempat yang cukup nyaman untuk memasak. Menu makan malam kali ini adalah balado terong + bakwan goreng spesial. Hehehe. Kelompok kami mulai berbagi tugas. Aku,Ili dan mbak Dian memotong terong dan menyisir jagung muda. Mas Gerry memasak air dan Pai menjaga lilin untuk penerangan sambil membantu yang lain. Jin botol (Fajar) belum juga keluar dari botol, katanya ijin berangkat nyusul sore hari dari kampus. Terong dan jagung sudah selesai diiris. Tanganku dengan penuh rasa lapar mengambil sedikit demi sedikit potongan jagung mentah untuk mengganjal perut. Manis rek..!   Aku ketagihan lalu mengambil tongkol jagung yang sudah disisir. Berharap masih ada biji jagung yang tertempel untuk dimakan.
Sambil membuat adonan untuk bakwan, semua mencoba rasa jagung mentah yang memang rasanya enak dan legit. Teringat kalau beras kelompok dibawa Fajar dan sampai saat itu dia belum datang. Akhirnya kami ngutang beras ke kelompok lain dengan perjanjian akan dikembalikan saat Fajar sudah datang. Beras sudah didapat, mas Gerry mulai mempersiapkan untuk menanak nasi. Setelah nasi matang, dilanjutkan menggoreng terong tanpa bumbu. Terong selesai digoreng, lanjut menggoreng bakwan. Sreeeng sreeeng, dan gosong. Mungkin api terlalu besar ya. Mbak Dian mencoba menggoreng lagi. Hasil cukup memuaskan meski ga cumlaude. Halaaaah. Aroma bakwan mengundang kelompok lain untuk datang dan mencicipi. Tanpa marah dan terusik dengan kelompok lain, kami saling berbagi makanan. Kebersamaan khas pecinta alam inilah yang aku suka. Semua sama tanpa ada perbedaan.
Akhirnya Fajar tiba. Tepat saat makanan hampir selesai dimasak. Bakwan sudah siap, lanjut dengan terong balado. Bumbu balado resep rahasia ala mbak Dian mulai ditumis. Terong goreng dimasukkan, dibolak – balik sampai bumbu meresap sempurna. Ili mulai menyiapkan wadah. Menata nasi, bakwan dan balado terong untuk dilombakan. Yang lain menata di piring untuk makan bersama. Kami makan malam bersama.
Api unggun pukul 22.00
Semua berkumpul mengelilingi api untuk menghangatkan diri. Udara memang mulai dingin saat itu. Acara api unggun diawali dengan yel – yel dari tiap kelompok untuk dilombakan. Setelah yel – yel, lanjut dengan game. Kali ini game bernama kelinci – kelincian. Game yang mendapat protes dari semuanya karena model permainannya sama saja dengan titanic, hanya berbeda namanya. Hahaha
Kelinci sudah tamat, kemudian ganti dengan game meneruskan lirik. Kami dibagi menjadi tiga kelompok. Tiap kelompok harus meneruskan penggalan lirik lagu dengan menyanyikan lagu lain. Awalnya tiap kelompok menyanyikan lagu sesuai lagu aslinya. Lama kelamaan semakin ngelantur, ada yang ganti lirik sesukanya, ada yang berubah genre jadi campursari, pokoknya ga jelas. Hahaha
Semuanya tidak mempermasalahkan  itu, kembali lagi “yang penting hepiii!”. Semua acara yang berlalu memang penuh tawa dan kegembiraan. Malam semakin larut, saatnya berisitrahat. Ada yang tidur di camp, ada yang tidur di sekitar api unggun. Aku memilih untuk tidur di sekitar api unggun, menggunakan sleeping bag sebagai alasnya. Suara ombak, irama gitar dan lantunan lagu yang dinyanyikan bersama - sama menemani tidurku. Blesssss
Minggu pagi 09/10/2011
Wajah masih kusut khas bangun tidur, aku dan teman sekelompok mempersiapkan bahan untuk memasak. Menu kala itu adalah soto + tempe goreng. Seperti sebelumnya,kami berbagi tugas agar proses memasak cepat selesai. Setelah semua siap dihidangkan, kami sarapan bersama. “tempenya enak banget” batinku. Mengalahkan tempe goreng yang ada di burjo seluruh penjuru Yogjakarta.”kriukkk”  hahahaha
Rock Climbing!!! Pukul 09.00
Jujur, ini adalah momen yang paling saya tunggu. Panjat tebing..!! Saya belum pernah sekalipun memanjat tebing. Karena itulah saya sangat tertarik. Climb area terletak tidak begitu jauh dari camp. Setelah sampai, aku dan teman - teman langsung pemanasan. Usai pemanasan, kami mulai memasang webbing. Satu persatu mulai memanjat. Ada 3 jalur yang disediakan. “ayo cepet nyobain ka!” ujar teman - teman Palapsi. “yohaa” sambil menunggu ada jalur yang tidak dipakai. Saatnya tiba! Dalam hati seneng ga karuan. Dengan beberapa pengarahan dari teman - teman Palapsi yang sekali lagi berbagi ilmu tanpa merasa mereka lebih bisa, membuat saya siap untuk memanjat! Bismillah. “Lets rock!”. Kaki dan tangan mulai bergerak mencari point yang pas dan terus memanjat. Akhirnya, jalur pertama sukses sampai puncak. Tak lupa difoto dulu. Hehehehe. Sampai dipuncak aku mencoba untuk climb down. Alhamdulillah turun dengan sukses.
Jalur 2, sesuai perkiraan jalur ini lebih susah. Saat coba memanjat, baru sampai tengah aku sudah jatuh. Terus mencoba tapi masih belum bisa sampai ujung atas. Sepertinya harus lebih banyak latihan. Aku beristirahat sejenak karena badan mulai lelah. Setelah itu aku kembali mencoba dan mencoba. Maklum, panjat tebing seperti ini jarang - jarang saya bisa mengikutinya.
Istirahat dan persiapan pulang pukul 12.30
Kami diberi waktu untuk istirahat sebelum perjalanan pulang. Ada yang menggunakan waktu istirahat untuk tidur, ada yang bermain air di pantai,dll. Saya masih di tempat panjat tebing. Mengamati bagaimana proses cleaning dan bertanya nama beberapa alat yang digunakan untuk memanjat. Setelah proses cleaning selesai, kami kembali ke camp untuk packing. Sekitar pukul 15.00 lebih, kami beranjak meninggalkan pantai Siung dan kembali ke kampus.
Sekret Palapsi pukul 17.00
Kloter pertama sampai. Saya langsung  mencari kursi panjang dan tidur. Saat kloter kedua sampai, saya terbangun dan membantu cuci alat (culat). Semua bergotong – royong membersihkan alat bekas dipakai saat fun Siung seperti matras, carmantel, carabiner, omega, dll. Masih dengan suasana kegembiraan, semua bercanda satu sama lain untuk mengusir kelelahan. Beberapa menit kemudian saya pamit pulang.
Benar – benar pengalaman yang  seru! Dari sini aku belajar banyak hal. Mulai dari kerendahan hati, kebersamaan, gotong – royong, saling berbagi dan juga menghargai alat.  Pada akhirnya saya merasa ”sepertinya dunia saya tidak jauh-jauh dari kepecinta alaman”.











No comments:

Post a Comment