Hai,
adakah yang banyak mengetahui dampak pemanasan global? Yang (katanya) di masa
depan bumi akan semakin panas, es di kutub mencair, air laut meninggi dan pulau
- pulau semakin tenggelam. Siapa yang tidak tahu penyebabnya. Ceritanya, di
masa kini banyak limbah pabrik yang tidak ramah lingkungan, polusi kendaraan
dimana-mana, penebangan hutan secara liar dan masih banyak lagi penyebab lain. What’s next?
Sudah
banyak orang yang menyebarkan isu mengenai bumi di masa datang. Dari penelitian
yang beredar sih sepertinya mengerikan. Lalu manusia mulai melakukan sesuatu. Ada
yang menyebarkan notes (termasuk penulis),
mengikuti seminar Go Green dan juga
merayakan “hari bumi” dengan mematikan lampu. Tapi apakah kamu yakin bumi
dilahirkan pada tanggal itu? Apa bumi hanya diperhatikan satu hari dalam
setahun? Tak seimbang pastinya dengan eksploitasi yang dilakukan manusia.
Selalu ada manusia dengan mental baik dan buruk. Tak bisa dipungkiri ada yang
menjadi penghancur dan pemelihara. Coba kita amati apa yang kita lakukan setiap
hari.
“Dimana
kamu sering membuang sampah?”
“Siapa yang
menyalakan lampu rumah dan sering lupa mematikannya?”
“Berapa
tanaman yang pernah kamu tanam?
Ingatkah
saat masih bayi kita selalu diberi susu dan makanan bernutrisi? Kita tidak tahu
apa fungsinya saat itu. Setelah dewasa bayi itu mulai berfikir dan mengerti
kenapa dulu diberi susu dan makanan bernutrisi. Bayangkan jika saat bayi kita
diberi rokok dan secangkir kopi.
Tak
perlu memikirkan bumi, pikirkan saja lingkungan sekitar kita. Benarkah yang
kita lakukan kepadanya?
Tanggal 27 Januari lalu, ada
contoh kecil dari sebuah organisasi pecinta alam SMA di Madiun. KICITA (Kita
Cinta Alam), nama yang unik untuk sebuah organisasi pecinta alam. Beberapa
tahun terakhir mereka melakukan penanaman pohon di hutan gundul di kawasan
Madiun. Tak seberapa memang jumlah orang yang mengikuti. Hanya puluhan anak SMA
serta siswa SMP perwakilan sekolah masing – masing. Mereka bekerjasama dengan
KPH untuk meminta bibit dan pemilihan sektor tanam.
Belum
ada yang merasakan dampaknya saat ini. Tapi ingatlah ketika kau sudah tua dan
tak berenergi, apa yang kau lakukan saat muda merupakan tindakan yang tepat.
“Jangan
pikirkan kerusakan bumi akibat pemanasan global. Rawat saja lingkunganmu!”
Mungkin
itu yang ingin mereka katakan kepada manusia lain yang masih sibuk dengan angan
– angan yang terjadi di masa depan.
Salam,
Seorang
penanam yang tersenyum melihat tanamannya 5 tahun lalu tumbuh melebihi dirinya.
No comments:
Post a Comment