Dihempas arus, tersudut
dipusaran air. Yang terlintas berbeda. Aku rasakan kasih sayangmu Tuhan, tapi
tidak kau hilangkan saja ingatanku? Atau tutup saja mataku. Setidaknya aku
tidak lagi ada di masalah ini. Tak lagi hidup tanpa daya. Sempit memang. Namun
jalan apalagi untuk ini semua? Iya Tuhan, saya masih bertahan. Terimakasih atas
kasih yang kau beri. Kata demi kata mungkin tak sanggup lagi mewakili betapa
rapuh tak berdayanya aku dihadapan seseorang yang sangat aku sayangi. Apa yang
bisa kuperbuat? Dalam hati berkecamuk rasa cinta dan amarah. Tiada tempat lain
selain Engkau untuk ku beradu. Apa maksudnya Tuhan? Apa maksud dirinya? Aku
ingin tahu. Ya, sekedar tahu untuk aku bertahan. Bukan untuk apapun, tapi untuk
dirinya yang sangat aku sayangi.
During
Sungai Sampeyan
No comments:
Post a Comment